Advertisement

08 Februari 2017

Sistem Keamanan Lingkungan (SISKAMLING) Apakah Masih Diperlukan?

SOBAT MEDIA – Desa dengan berbagai aktifitasnya menuntut setiap warga untuk selalu sibuk. Warga tidak hanya bekerja soal pertanian dan peternakan saja tetapi juga sektor industri bisnis kreatif, meubel, dan home industri.

Untuk beberapa desa yang sudah maju, lapangan kerja terbuka cukup luas dan aliran modal melaju begitu cepat. Distribusi ekonomi berlangsung harmonis dengan masing-masing warga memperoleh pendapatan yang cukup dari apa yang diusahakannya.

Itulah kondisi desa dengan etos kerja dan kreatifitas tinggi. Kadangkala pemerintah setempat memberikan stimulus sehingga laju pertumbuhan ekonomi berlangsung cepat.

Namun, untuk beberapa daerah, pencurian dan perampokan bisa saja terjadi. Ada saja orang-orang yang merasa kurang secara ekonomi dan tidak dapat bekerja. Orang-orang seperti ini mencari jalan pintas dengan mengusahakan yang halal dan haram.

Pekerjaan ilegal itu seperti menebang kayu hutan lindung, mencuri, merampok, dan mengorupsi dana dari swadaya desa.

Maka dalam kondisi ini siskamling dirasa perlu. Untuk apa? Kadangkala SISKAMLING membuat orang merasa aman karena merasa terjaga. Pencurian ternak dan barang berharga menjadi menurun.

Tapi kenapa pencurian kerap terjadi padahal SISKAMLING masih terjaga rapi? SISKAMLING bukanlah penjagaan ternak utama di kalangan warga. Keberadaan siskamling selalin mengamankan, ia juga menentramkan warganya untuk dapat menikmati istirahat malam dengan tenang dan nyaman.

07 Februari 2017

Suka-duka Bertanam Kelapa Sawit

SOBAT MEDIA - Kelapa sawit menjadi salah satu tanaman pokok perkebunan di Bengkulu. Harga jualnya yang tinggi menyebabkan orang berbondong-bondong mengonversi lahan sawahnya menjadi lahan perkebunan sawit. Lahan yang dikonversi bukan hanya persawahan saja, tetapi juga lahan belukar ataupun rawa-rawa. Tanaman kelapa sawit tampak jamak di pandangan mata.

Orang-orang bersuka. Pendapatan warga meningkat setelah  tiga tahun menanti. Biaya sekolah dan biaya perawatan medis dapat ditanggung tanpa terlalu membebani. Cukup dengan pupuk dan penyiangan berkala, pemanenan akan mencapai hasil memuaskan. Begitulah kesukaan seorang petani sawit.

Hal yang mengkuatirkan adalah adanya pandangan berbeda soal sawit. Entah penelitian mana mengatakan sawit membutuhkan air yang banyak. Unsur hara tanah juga cepat habis. Biota lain tidak akan tumbuh sempurna bila sawit harus ditanam. Maka kekuatiran ini seyogyanya dipecahkan bersama. Kita butuh solusi tepat agar masing-masing pihak sama-sama diuntungkan.

24 Januari 2017

Main Di Sungai Tinggallah Kenangan!

SOBAT MEDIA - Fitri berjalan mengenang masa kecilnya; bahagia dan penuh petualangan. Sungai kecil yang melintas di kampungnya menjadi ajang pelepas penat di kala waktu usai sekolah.

Tahun 2000, Fitri masih bisa bermandikan air sungai. Keruhnya tidak berminyak. Kalaupun ada sampah dan limbah tidaklah sebanyak sekarang.

Sungai kalimati membelah dua desa yaitu kampung Bugis dan desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Kecamatan Muncar dikenal sebagai pusat pendaratan ikan di pulau Jawa.

Pada wilayah Kecamatan Muncar sendiri beberapa sungai melintas. Tapi kalimati paling membekas dalam kenangan masa kecil Fitri.

Aktifis yang menggeluti bidang pendidikan dan lingkungan ini tidak menyadari bahwa berkah yang seharusnya menguntungkan secara ekonomi justru berbuah penurunan kualitas air sungai di desanya.

Hari ini, berenang di sungai tinggallah kenangan. Sekali kita menyentuh air sungai maka kulit kita akan tebal oleh minyak yang mengepul di permukaan sungai.

Narasumber:
Fitriani
(Aktifis Pendidikan Asal Banyuwangi, tinggal di Depok, Jawa Barat)

19 Januari 2017

Hujan Menghambat Sebagian Usaha Ekonomi Kita

SOBAT MEDIA - Musim penghujan memang dinantikan. Sektor pertanian terbantu oleh musim ini. Air melimpah, tanaman tumbuh subur, matahari tidak terlalu panas.

Tapi rupanya tidak semua diuntungkan. Ada sektor tertentu yang terhambat oleh musim penghujan. Sektor industri rumah tangga ini cenderung membutuhkan cahaya matahari guna mempercepat proses pengeringan.

Industri skala rumah tangga yang membutuhkan panas matahari itu seperti penjemuran ikan asin. Ikan dikeringkan melalui radiasi matahari. Setelah kering, ikan akan menjadi lebih awet.

Usaha industri kedua adalah penjemuran singkong atau ketela pohon. Orang Jawa menyebutnya sebagai gaplek. Singkong yang tidak mengalami penjemuran secara sempurna akan berbau masam.

Industri rumah tangga ketiga adalah industri krupuk. Krupuk menjadi makanan khas yang menyanding lauk-pauk warga. Tanpa krupuk, orang yang sudah gemar aksn mencari klethikan yang lain.

Begitu pentingnya panas matahari yang menjadi jarang hadir ketika musim penghujan. Maka, musim penghujan tidak hanya mendatangkan berkat tapi juga menghambat pertumbuhan ekonomi warga.

Musim hujan yang berlebihan juga berpotensi banjir sehingga dapat merugikan petani.

11 Januari 2017

Harga Cabai Tinggi, Kenapa Berlebihan Bereaksi?

SOBAT MEDIA -  Cabai menjadi kebutuhan pokok. Semua orang merasa wajib untuk mengonsumsinya. Citarasa Nusantara menjadi fana ketika bahan makanan yang satu ini tidak tersedia di meja makan. Memang ada masyarakat yang tidak doyan pedas, ada juga gemar mengonsumsi makanan pedas, tetapi entah banyak atau sedikit, orang tetap saja merasa harus mengonsumsi cabai.

Karena cabai dikonsumsi orang dari berbagai latar dan lapisan, maka setiap orang juga merasa perlu untuk berkomentar untuk kenaikan harganya. Bayangkan saja bila harga cabai mencapai Rp.100.000,- perkilogram? Tentu tidak salah bila orang berbondong-bondong untuk memberikan tanggapan.

Kelompok masyarakat pertama yang memberikan komentar adalah pemerintah. Harga cabai tinggi maka bersegera untuk meninjau produksi dan distribusi. Kalau-kalau ada masalah maka pemerintah bertindak cepat.

Kelompok kedua adalah pedagang dan kelompok distributor lain. Harga cabai tinggi, menurut mereka, karena ketersediaan juga menipis. Suplainya kurang. Jadi harga harus dinaikkan.

Kelompok ketiga adalah ibu-ibu yang gemar berbelanja. Merasa harus menambahkan bahan lain seperti tomat pada racikan sambalnya.

Kelompok keempat adalah petani. Mereka bersyukur karena harga cabai tinggi sehingga memperoleh keuntungan dan mampu menutup hutang pupuk dan hutang lain yang digunakan untuk menutup ongkos produksi.

Kelompok terakhir yang terdiam saja, tanpa bicara, tetapi dengan segera menyusun media tanam di rumahnya. Lima pot untuk lima batang cabai. Kelompok terakhir ini berprinsip,”…sekarang boleh langka dan mahal, tapi kalau sudah tanam begini, 2 bulan lagi kita tidak kesulitan memenuhi kebutuhan cabai lagi.”

12 Desember 2016

Dampak Yang Ditimbulkan Oleh Sebuah Pabrik

SOBAT MEDIA - Kesejahteraan masyarakat terdongkrak oleh pembangunan di wilayahnya. Pembangunan manusia dalam aspek budaya dan ekonomi menjadi titik utama perencanaan dari pemangku kebijakan. Banyak mulut harus diberi makan serta banyak orang harus mendapat pekerjaan.

Tidak salah memang bilamana pemerintah kita bekerja keras untuk memberi kesejahteraan warganya. Dengan beberapa pembangunan infrastruktur seperti pabrik, orang dapat bekerja dan mendapatkan upah yang layak.

Dengan pabrik, suatu daerah mendapatkan pemasukan. Pemasukan ini berupa pembagian keuntungan yang langsung dishare ke pemasukan daerah. Keuntungan lain yang didapat daerah adalah perluasan lapangan kerja. Tenaga kerja yang terdidik dan terlatih akan tertampung di pabrik tersebut untuk menjadi pekerja-pekerja teknis dan nonteknis.

Demikian besar keuntungan pendirian sebuah pabrik yang tentu akan memberikan dampak terhadap aspek ekonomi dan budaya. Lalu adakah sisi gelap dari pendirian sebuah pabrik?

Momok yang dianggap menakutkan dari pendirian sebuah pabrik adalah soal pengaruhnya pada lingkungan. Bagaimana dengan udara? Air? Dan tanah? Adakah semuanya itu baik-baik saja?

Soal udara memang pabrik diwajibkan untuk memiliki filter udara pada cerobong asap pembuangannya. Bukan hanya itu, limbah udara harus memenuhi syarat agar udara tidak berada di ambang bahaya.

Demikian pentingnya sebuah pabrik hingga kita harus sadar dampak yang ditimbulkannya. Jangan sampai anak cucu menjadi korban.

28 November 2016

Penghapusan Ujian Nasional Menghargai Proses Belajar Sehari-hari

SOBAT MEDIA - Menteri Pendidikan Nasional menghapus penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) dan menyerahkan kelulusan pada daerah. Penghapusan ini menjawab harapan sebagian pemerhati dan aktifis masyarakat. Sebagian kalangan menilai penyelenggaraan UN kontraproduktif dan tidak signifikan terhadap peningkatan kualitas naradidik.

Pendidikan itu berorientasi pada proses dan bukan berorientasi pada hasil akhir yang belum begitu jelas ukurannya. Dengan dihapuskannya UN, maka berarti penghapusan itu menghargai proses.

Penggantian UN menjadi istilah lain tidaklah masalah selama tidak mengurangi esensi dari proses pendidikan itu sendiri. Proses yang dimaksu adalah proses pendidikan yang selama ini dilakukan oleh para pendidik.

Proses itu meliputi pemberian materi, pemahaman dan nilai-nilai moral, lalu siswa diuji kemampuannya lewat ulangan harian. Selanjutnya, ulangan harian diberi nilai. Nilai itu diakumulasi bersama dengan nilai tengah semester dan nilai akhir semester. Bila nilai evaluasi tidak memenuhi standar maka siswa dikenakan remediasi. Siswa yang memenuhi standar akan diberi pengayaan.

UN yang dijalankan selama ini dipandang tidak mengakomodasi sepenuhnya proses belajar. Siswa yang memiliki kompetensi cukup belum tentu lulus dalam Ujian Nasional. Dari situ kemudian muncul ungkapan bahwa perjuangan tiga tahun ditentukan oleh ujian selama tiga hari.

Hari ini dibutuhkan formulasi tepat dalam menggambarkan hasil kompetensi siswa. Kemampuan siswa beragam dan memiliki kompetensi yang berbeda.

Penulis:
Paulus Eko Kristianto, S. Si(teol)
Praktisi Pendidikan dan Kandidat Magister pada Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara

Terbaru

Sistem Keamanan Lingkungan (SISKAMLING) Apakah Masih Diperlukan?

SOBAT MEDIA – Desa dengan berbagai aktifitasnya menuntut setiap warga untuk selalu sibuk. Warga tidak hanya bekerja soal pertanian dan pet...